Penulis:  Irwandi

Editor: Zulisih Maryani

ISBN :

Tahun terbit: 2023

Stock: Ada

Harga: Rp.

SINOPSIS:

Sebagai salah satu entitas visual, fotografi memiliki kekhasan tersendiri. Forografi ditemukan pada era modern yang tergabung dari berbagai aspek, antara lain ilmu pengetahuan  (fisika, kimia, teknologi informasi) serta praktik visualisasi, reproduksi, dan seni. Berdasarkan hal ini, fokus manusia sebagai pengguna fotografi sangat beragam, misalnya memilih untuk fokus pada teknologi fotografi atau aspek visualisasi fotografi. Dapat saja manusia tertarik pada  kecanggihan teknologi fotografi era sekarang, pada kemampuan fotografi sebagai media perekam kejadian, fotografi sebagai media untuk menyampaikan pesan, atau hal-hal lain.

Irwandi merepresentasikan semua hal tersebut dalam tulisan-tulisan yang menarik, selain juga dalam karya seni fotografi. Produk ilmiah berupa tulisannya banyak dimuat di kolom surat kabar, majalah, artikel jurnal ilmiah, buku, katalog pameran, dan lain-lain. Buku ini merupakan kumpulan tulisan Irwandi yang telah dimuat di Kompas.id. Dengan gaya bahasa yang menjadi ciri khasnya, ‘sersan’ serius tapi santai serta mengalir tanpa harus mnegernyitkan dahi untuk memahaminya, Irwandi menyuguhkan menu fotografi menjadi sajian yang nikmat untuk dibaca.

Dari 22 tulisan kolom yang beragam dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan kesamaan topik. Bagian pertama tentang foto untuk literasi visual terdiri atas (1) Problematika dalam Menilai Karya Foto, (2) Menyadari Koteks, Teks, dan Konteks Foto, (3) Memahami Tipe-Tipe Foto untuk Literasi, (4) Fotografi dan Semiotika Roland Barthes, (5) Bersiap dengan Masa Depan AI Fotografi, (6) Kehadiran Negara untuk Fotografi melalui Platform Kedaireka, (7) Pekan Fotografi Sewon: Menyudahi Kuliah, Membangun Wacana Literasi, (8) Fotografi ala Merdeka Belajar Kampus Merdeka, (9) “Art (Photography) and State”: Sisi Lain Kemasyhuran Sosok dan Karya Ansel Adams, (10) Pisau-Pisau Fotografi: Selektivitas, Instanitas, dan Kredibilitas (11) Menilik Pendidikan Formal Fotografi di Indonesia, (12) Mengidentifikasi Ruang-Ruang Fotografi Indonesia dan (Mari!) Menginsafi Kolaborasi, dan (13) Mengamati Foto-Foto Bersama David Finn: “Discovery”.

Bagian kedua berisi hal teknis fotografis, memuat (1) Utak-Atik Foto Gramatik (Bagian 1), (2) Utak-Atik Foto Gramatik (Bagian 2): Penanda dan Kode Modalitas dalam “Kalimat” Foto, (3) Utak-Atik Foto Gramatik (Bagian 3): Makna Komposisi, (4) Mengusir Sepi Lewat Ragam Foto di Atas Benda Lawas, dan (5) Jejak Warna dalam Foto Masa Lalu: Dari Cat Air hingga Tepung Kentang, (6) Sekilas ”Ilmu Bahan” Foto dari Abad ke-19 hingga Abad ke-21, (7) Mengenal Fotografi ”Oil Paint”, (8) Transparent Afghan Camera: “Antitesis” Camera Obscura Lewat Karya Performatif, dan (9) “Photogram”: Tutur Gagasan melalui “Cameraless Photography”.