Penguatan Identitas Wayang Di Era Revolusi Industri 4.0

Penulis : Madoka Fukuoka; I Gusti Made Darma Putra; Mohammad Arifian Rohman, Kathryn Widhiyanti, Kusuma Dewangga; Subianto Karoso; Edi Dwi Riyanto; Nanang Sutrisno; Nofi Rahmanita; Yuliarni; Cahya Hedy; Drs. Bambang Sugito, M.Sn, Dr. Anik Juwariyah, M.Si, Dr. Trisakti, M.Si.; Fatkur Rohman Nur Awalin; Rasyid Fahmi Suroso, Edi Dwi Riyanto; Topan Bagus Permadi; Aldy Pratama; Rachel Stellitha; Muhammad Faqih Nur Rifa’I; Muhammad Sholahudin Wakhid; Arthur S. Nalan, Anggit Surya Jatnika; I Wayan Suardiana; R. Bima Slamet Raharja, Wismanugraha Ch R, Timbul Haryono; Andi Wicaksono; Krystiadi; Gregorius Pradana Ardyamukti; Riko Pambudi

Editor: Dr. Dewanto Sukistono, M.Sn.; Retno Dwi Intarti, S.Sn.,M.A.; Hariyanto, S.Sn., M.Hum.; Dilla Octavianingrum, S.Pd.,M.Pd.

ISBN :

Tahun terbit: 2025

Stock:

Harga: Rp.

Revolusi Industri 4.0 mampu mengubah cara manusia dalam melakukan pekerjaan, berkomunikasi, dan menikmati kehidupannya, berbeda dengan yang dialami oleh masyarakat pada masa sebelumnya baik dalam cakupan serta kompleksitasnya. Di satu sisi, perkembangan teknologi dengan menggabungkan dunia fisik dan digital menawarkan berbagai macam kemajuan dan kemudahan, tetapi di sisi lain perubahan yang terjadi memaksa kita untuk berfikir ulang tentang nilai-nilai baru dan bahkan menterjemahkan kembali bagaimana menjadi manusia. Revolusi industri mendorong perubahan besar terutama dalam cara manusia mengolah sumber daya, tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang tersebut tentu berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.Wayang sebagai warisan budaya tak benda yang diakui oleh Unesco (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 7 November 2023, mampu bertahan sampai saat ini, salah satu penyebabnya karena simbol dan perilaku simbolis yang dihadirkan melalui bentuk maupun lakon wayang berjalan beriringan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi.

Jagat wayang merupakan ruang artikulatif yang sangat terbuka untuk menarasikan wacana humanisme, salah satu aspek krusial dalam peradaban kontemporer dewasa ini. Persoalannya adalah bagaimana wayang dengan berbagai ragam bentuk, jenis, serta teknik pertunjukannya dapat berperan peran aktif dalam menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan di tengah pusaran ombak kemajuan jaman.